Jalan Cinta Menuju Cahaya
Minggu, 29 Juni 2014
0
komentar
Jalan Cinta Menuju Cahaya
Setiap manusia berpikir bahwa cahaya itu sangat
indah untuk menerangi ruang lingkup kehidupan. Namun, Tidaklah mudah rasanya
untuk menempuh dan mendekap cahaya itu karenanya membutuhkan perjuangan yang
gigih layaknya baja, ringkih, sakit, jerat, seringkali kiat temui dan kita
lalui. Lima Sahabat yang gigih, tampan dan merdeka yang bernama Ahmad, Fatah, Arman, Iqbal, dan fajar, mereka ingin membangun Perguruan
Tinggi Negeri Islam pertama kali di indonesia tepatnya di
kota Indramayu yang memfokuskan dalam bidang Ekonomi Islam, Teknologi, Hukum,
dan Pertanian.
Kelima Sahabat inipun anak perantau dari beberapa
kota di indonesia ada yang dari indramayu, Cirebon, padang, Sukabumi, dan
Surabaya, mereka saling mengenal dan menjadi Sahabat ketika mereka mengikuti
satu organisasi dalam satu universitas swasta yang sama.
Pada suatu hari ketika lima sahabat ini berkumpul di
suatu tempat yang biasa yaitu kantin kampus kemudian mereka ngobrol dan
bercanda seperti biasanya, pada saat ini itu juga mereka membahas kelanjutan
ketika lulus dari kampus, dari pembahasan mereka pun ada yang mau melanjutkan
ke inggris,turki, arab saudi, dan francis, walaupun cita-cita mereka di bilang
mengkhayal tetapi tidak salahnya ketika kita mau berusaha.
Ketika kelulusan kuliah mulai mendekat mereka kelima
pun mengikuti tes beasiswa di luar negeri seperti contohnya ahmad yang ingin
melanjutkan ke inggris, fatah ingin melanjutkan ke arab saudi , iqbal dan arman
yang sama-sama ingin melanjutkan ke turki, dan untuk fajar yang ingin
melanjutkan ke francis.
Dalam hitungan hari mereka berlima lulus dengan IPK
rata-rata 3,6 an dan mereka mencari informasi hasil beasiswa di luar negeri dan
alhamdulillah semua nya di terima di universitas luar negeri yang mereka inginkan
tetapi mereka tidak saling mengetahui karena mencari informasinya masing-masing
dan mereka berniat ingin memberi tau kepada sahabat-sahabatnya tersebut.
Pada suatu hari mereka reuinian di sebuah restoran
makan dan merekapun kumpul lagi dan membahas tetntang beasiswa universitas luar
negeri, dari semuanya pada mau di ambil beasiswa nya tetapi kedua temannya
tidak ambil, untuk arman tidak ambil beasiswa karena ketika itu ibunya sedang
sakit berat terpaksa arman tidak bisa meninggalkan ibunya sendiri dan ketika
pada saat ini arman sudah menjadi yatim ayahnya sudah meniggalkannya ketika
masih umur 8 tahun, dan kemudian ahmad tidak mengambil beasiswanya karena dia
lebih memilih mengikuti organisai lingkungan di desanya karena pada saat itu
ahmad sangat di butuhkan untuk organisasi lingkungan di desanya supaya
lingkungan di desanya tetap bersih dan indah, lalu ketiga sahabatnya menasehati
dengan sabar kepada kedua sahabatnya yang tidak bisa mengambil beasiswanya
karena berbagai kepentingan dan halangan.
Dua tahun berlalu Fajar mengadakan reuni kepada
kedua sahabatnya yang kuliah di luar negeri yaitu reuni di sebuah negara
spanyol, mereka pun ngobrol dan bercanda dan padab saat itu juga salah satu
teman mereka ingat kepada kedua sahabatnya di indonesia nya yaitu ahmad dan
arman dan berinsiatif menelpon mereka dan menanyakan kabar mereka.
Ketika 4 tahun berlalu mereka lulus dari universitas
luar negerinya dengan IPK rata-rata tinggi, dan mereka kembali ke Indonesia
untuk membahas pembuatan perguruaan tinggi islam pertama di indonesia dan di
panggillah dua sahabat yang di indonesia yang sama-sama dari dulu sudah
mencita-citalan tugas yang mulia yaitu pembuatan perguruan tinggi islam di indramayiu,
dalam proses pembangunan perguruan
tinggi islam tersebuat berjalan dengan lancar.
Ketika pembangunan kampus selesai lalu Keliama
sahabat inipun meresmikan Perguruan Tinggi Islam Pertama di Indonesia tepatnya
di Indramayu dan namanya Universitas Ibnu Khaldun, dan membuka pendaftaran
Mahasiswa dan mahasiswi baru.
Dari sambuatan peresmiannya nya dari fajar “ tak ada perjuanagan yang lebih indah
dari kemerdekaan Umat Islam Oleh karenanya kami membuat Perguruan Tinggi Islam
Pertama di Indramayu’’ dan dari Iqbal “ Cahaya itu akan kita dekap jika kita
siap dengan liku-liku kehidupan yang kita jalani dalam hidup dan jangan pernah
berhenti untuk bercita-cita yang tinggi” dan dari Fatah “ dari kerikil itu,
dari ribuan badai itu sudah kita lalui bersama untuk membangun kebahagiaan
bersama dan mendirikan kesejahteraan ilmu yang insya allah bermanfaat” dan dari
Arman “ Saya rasa perjuangan ini belum selesai saudaraku” dan dari ahmad “Oleh
Sebab itu saya sangat berharap dengan mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun
indramayu, Harus lebih giat berlatih dan berlatih menapaki jalan dan impian kalian semua. Universitas
Ibnu Khaldun akan memberikan beasiswa penuh di
dalam mapun luar negeri dan yang nantinya kalian terapkan ilmu kalian
untuk masyarakat dan Bangsa ini, agar Indosesia lebih maju dan sejahtera.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Jalan Cinta Menuju Cahaya
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://muhammadsholihin8.blogspot.com/2014/06/jalan-cinta-menuju-cahaya.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar