Tugas 2 Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI)

Posted by Unknown Jumat, 29 Mei 2015 0 komentar
Hak Atas Kekayaan Intelektual
 Dosen : KURNIAWAN B. PRIANTO,SKOM.,SH.,MM



  
Sholihin
28213465
2EB12
                                        

FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA



Hak Atas Kekayaan Intelektual

1.      Pengertian Hak Atas Kekayaan Intelektual
Kekayaan Intelektual atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Hak Milik Intelektual adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR) atau Geistiges Eigentum, dalam bahasa Jermannya. Istilah atau terminologi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) digunakan untuk pertama kalinya pada tahun 1790. Adalah Fichte yang pada tahun 1793 mengatakan tentang hak milik dari si pencipta ada pada bukunya. Yang dimaksud dengan hak milik disini bukan buku sebagai benda, tetapi buku dalam pengertian isinya. Istilah HKI terdiri dari tiga kata kunci, yaitu Hak, Kekayaan, dan Intelektual. Kekayaan merupakan abstraksi yang dapat dimiliki, dialihkan, dibeli, maupun dijual.
Hak Kekayaan Intelektual, disingkat “HKI” atau akronim “HaKI”, adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR), yakni hak yang timbul bagi hasil olah pikir yang menghasikan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia pada intinya HKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak eksklusif Yang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Secara sederhana HAKI mencakup Hak Cipta, Hak Paten Dan Hak Merk. Namun jika dilihat lebih rinci HAKI merupakan bagian dari benda (Saidin : 1995), yaitu benda tidak berwujud (benda imateriil).
Secara garis besar HKI digolongkan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu: Hak cipta (copyright) dan Hak kekayaan industri (industrial property rights) yang mencakup paten (patent), desain industri (industrial design), merek (trademark), rahasia dagang (trade secret), penanggulangan praktik persaingan curang (repression of unfair competition), dan desain tata letak sirkuit terpadu (layout design of integrated circuit)
2.      Prinsip-prinsip Hak Kekayaan Intelektual
Prinsip-Prinsip yang terdapat dalam hak atas kekayaan intelektual adalah prinsip ekonomi, prinsip keadilan, prinsip kebudayaan, dan prinsip sosial.
a.      Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi, yakni hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif suatu kemauan daya fikir manusia yang diekspresikan dalam berbagai bentuk yang akan memberikan keuntungan kepada pemilik yang bersangkutan.
b.      Prinsip  Keadilan
Prinsip keadilan, yakni didalam menciptakan sebuah karya atau orang yang bekerja membuahkan suatu hasil dari kemampuan intelektual dalam ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang akan mendapat perlindungan dalam pemiliknya.
c.       Prinsip Kebudayaan
Prinsip kebudayaan, yakni perkembangan ilmu pengetahuan, sastra, dan seni untuk meningkatkan kehidupan manusia. Dengan menciptakan suatu karya dapat meningkatkan taraf kehidupan, peradaban, dan martabat manusia yang akan memberikan keuntungan bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
d.      Prinsip Sosial
Prinsip sosial, (mengatur kepentingan manusia sebagai warga negara), artinya hak yang diakui oleh hukum dan telah diberikan kepada individu merupakan satu kesatuan sehingga perlindungan diberikan berdasarkan keseimbangan kepentingan individu dan masyarakat.

3.      Klasifikasi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI)
Berdasarkan WIPO hak atas kekayaan intelaktual dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu hak cipta ( copyright ) , dan hak kekayaan industri (industrial property right).
Hak kekayaan industry ( industrial property right ) adalah hak yang mengatur segala sesuatu tentang milik perindustrian, terutama yang mengatur perlindungan hukum.
Hak kekayaan industry ( industrial property right ) berdasarkan pasal 1 Konvensi Paris mengenai perlindungan Hak Kekayaan Industri Tahun 1883 yang telah di amandemen pada tanggal 2 Oktober 1979, meliputi
a.    Cipta
b.      Paten
c.       Merek
d.      Desain Industri
e.       Rahasia dagang

Seperti di bawah ini penjelesannya
a.      Hak Cipta
Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya. Termasuk ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, sastra dan seni.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta :
Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.(Pasal 1 ayat 1)
Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan. Hak cipta hanya diberikan secara eksklusif kepada pencipta, yaitu "seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi".

·      Subyek hak cipta
b.      Pencipta
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.
c.       Pemegang Hak Cipta
Pencipta sebagai Pemilik Hak Cipta atau orang lain yang menerima lebih lanjut hak dari orang tersebut diatas.
·         Obyek hak cipta
Ciptaan
yaitu hasil setiap karya Pencipta dalam bentuk yang khas dan menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Ciptaan yang dilindungi adalah Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra.
·         Undang – undang yang mengatur hak cipta
1)   UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
2)   UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1982 Nomor 15)
3)   UU Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1987 Nomor 42)
4)   UU Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 7 Tahun 1987 (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 29)

b. Hak Paten
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001:
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya (Pasal 1 Ayat 1).
Paten hanya diberikan negara kepada penemu yang telah menemukan suatu penemuan (baru) di bidang teknologi. Yang dimaksud dengan penemuan adalah kegiatan pemecahan masalah tertentu di bidang teknologi yang berupa :
a.       proses;
b.      hasil produksi;
c.       penyempurnaan dan pengembangan proses;
d.      penyempurnaan dan pengembangan hasil produksi;
·      Undang – undang yang mengatur hak paten
1)      UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 1989 Nomor 39)
2)      UU Nomor 13 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 30)
3)      UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 109)

c.    Hak Merk
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 :
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf- huruf, angka- angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur- unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. (Pasal 1 Ayat 1)
Merek merupakan tanda yang digunakan untuk membedakan produk (barang dan atau jasa) tertentu dengan yang lainnya dalam rangka memperlancar perdagangan, menjaga kualitas, dan melindungi produsen dan konsumen.
·      Istilah merek
1)      Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
2)      Merek jasa yaitu merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya.
3)      Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang atau jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang atau jasa sejenis lainnya.
4)      Hak atas merek adalah hak khusus yang diberikan negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu, menggunakan sendiri merek tersebut atau memberi izin kepada seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk menggunakannya.

·      Undang – undang yang mengatur tentang merek
1)      UU Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 81)
2)      UU Nomor 14 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 31)
3)      UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 110)

d.      Desain Industri
(Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri) :
Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan. (Pasal 1 Ayat 1).


e.    Rahasia Dagang
(Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang) :
Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.

4.      Dasar Hukum Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia
Dalam penetapan HaKI tentu berdasarkan hukum-hukum yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dasar-dasar hukum tersebut antara lain adalah :
·         Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the World Trade Organization (WTO)
·         Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan
·         Undang-undang Nomor 12/1997 tentang Hak Cipta
·         Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek
·         Undang-undang Nomor 13/1997 tentang Hak Paten
·         Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris Convention for the Protection of   Industrial Property dan Convention Establishing the World Intellectual Property Organization
·         Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan Trademark Law Treaty
·         Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan Berne Convention for the Protection of             Literary and Artistic Works
·         Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPO Copyrights Treaty
Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut maka Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dapat dilaksanakan. Maka setiap individu/kelompok/organisasi yang memiliki hak atas pemikiran-pemikiran kreatif mereka atas suatu karya atau produk dapat diperoleh dengan mendaftarkannya ke pihak yang melaksanakan, dalam hal ini merupakan  tugas dari Direktorat Jenderal Hak-hak Atas Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia.

Referensi :

Neltje F. Katuuk, Aspek Hukum dalam Bisnis (Edisi Pertama). Universitas Gunadarma
Lindsey, Tim, dkk. 2005. Hak Kekayaan Intelektual. Bandung: PT Alumni.
Augustyas, Dhika. 2012. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI)



Baca Selengkapnya ....

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

Posted by Unknown Rabu, 20 Mei 2015 1 komentar
Deskripsi Modul
Di suatu perusahaan investasi dalam aktiva tetap diperlukan untuk dapat meningkatkan produktifitas dan mengambil kemajuan teknologi. Penanaman investasi aktiva tetap untuk penambahan kapasitas cukup memberikan harapan baik untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar di masa yang akan datang. Investasi aktiva tetap yang bernilai cukup besar mempunyai konsekuensi tidak ditemukan dalam pengeluaran sehari-hari perusahaan. Dana yang dikeluarkan untuk belanja pengadaan aktiva tetap memakan waktu lama. Pada dasarnya tujuan investasi adalah untuk memperoleh baik keuangan maupun non keuangan di kemudian hari. Sebelum melakukan investasi, setiap perusahaan harus melakukan kajian investasi yang dilakukan berjalan dengan baik.


Tujuan Modul
Setelah menyelesaikan praktikum pada modul ini, praktikan akan memahami:
1.      Untuk menganalisis keputusan investasi dalam aktiva tetap , apakah usulan proyek investasi tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan.
2.      Mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam pengembalian modal investasi.


Penjelasan Materi

5.1       Pendahuluan
Investasi aktiva tetap adalah suatu proses yang lebih mengarah pada sebuah penganggaran modal. Sedangkan penganggaran modal merupakan keseluruhan proses dalam menganalisa proyek-proyek tersebut yang nantinya akan di masukan ke dalam anggaran modal (capital budget). Perusahaan harus benar-benar memikirkan secara matang dalam mengambil suatu keputusan untuk menerima atau menolak suatu proyek yang akan berdampak pada kelangsungan perusahaan. 
Suatu proyek harus dinilai apakah akan memberikan pengaruh yang baik terhadap arus kas perusahaan. Keputusan untuk menerima atau menolak suatu proposal investasi proyek harus mengacu pada penganggaran modal.
Suatu investai pastinya akan mengeluarkan kas yang besar dan perusahaan menjadi terikat pada tindakan tertentu dalam periode yang cukup lama, oleh sebab itu penganggaran modal harus dilakukan dengan teliti supaya tidak menimbulkan biaya yang mahal. Metode perhitungan yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah NPV, metode ini membandingkan antara nilai sekarang arus kas masuk dengan arus kas keluar.
Perputaran dana yang digunakan untuk investasi dalam aktiva tetap biasanya berbentuk bangunan, mesin, kendaraan, dll yang akan diterima kembali oleh perusahaan secara berangsur-angsur dalam beberapa tahun melalui depresiasi.

5.2       Beberapa Pengertian
            Capital Budgeting
Keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu pengembalian dana tersebut melebihi satu tahun atau berjangka panjang.
           
            Operating Expenditure
            Pengeluaran dana, dimana jangka waktu pengembaliannya kurang dari 1 tahun.

            Capital Expenditure
            Pengeluaran dana, dimana jangka waktu pengembaliannya lebih dari 1 tahun.


5.3       Manfaat Capital Budgeting
a.       Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.
b.      Agar tidak terjadi over invesment atau under invesment
c.        Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar.
d.      Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.


5.4       Tahap dalam menyusun Capital Budgeting
a.      Biaya proyek harus ditentukan
b.  Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva
c.      Resiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran kas)
d.     Dengan mengetahui resiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
e.   Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
f.        Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan biayanya


5.5       Metode untuk menyeleksi usulan Investasi
Suatu investasi baru yang menyangkut aktiva tetap harus diperhitungkan secara seksama. Sebab apabila investasi yang telah dilakukan tetapi kemudian terjadi kekeliruan pada perhitungannya maka akan sulit menarik kembali dana yang telah tertanam. Dengan demikian menilai ekonomis tidaknya suatu investasi dapat digunakan beberapa metode yang sering dipakai.

Metode evaluasi investasi modal dapat dikelompokkan menjadi dua kategori :
A. Metode yang tidak menggunakan nilai sekarang
a) Metode Accounting Rate of Return
b) Metode Cash Payback period
B. Metode yang menggunakan nilai sekarang
a) Metode Net Present Value
b) Metode Internal Rate of Return
c) Metode Profitability Index

Metode Accounting Rate of Return
Untuk mengukur besarnya tingkat keuntungan dari investasi yang digunakan .





Metode Payback Period (PP)
Merupakan suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran suatu investasi dengan menggunakan aliran kas masuk (proceeds).

 Apabila PBP lebih pendek dari pada yang diharapkan maka investasi diterima dan sebaliknya. 



Metode Net Present Value
Metode NPV merupakan metode untuk mencari selisih antara nilai sekarang dari aliran kas neto (proceeds) dengan nilai sekarang dari suatu investasi (outlays).


Dimana : 
I0    =   Nilai investasi atau outlays
A =  Aliran kas neto pada periode t
r    =  Discount rate
t    =  Jangka waktu proyek investasi (umur proyek investasi)     

Kesimpulan:
Apabila NPV > 0 atau positif maka investasi diterima dan sebaliknya.




Metode Profitability Index
Kesimpulan :
Pengambilan keputusan suatu proyek akan diterima atau tidak dengan membandingkan angka 1.  Apabila PI > 1 maka investasi diterima dan sebaliknya.




            Metode Internal Rate of return
Merupakan metode penilaian investasi untuk mencari tingkat bunga (discount rate).
Untuk menghitung IRR diperlukan data NPV positif dan negatif kemudian dilakukan interpolasi (nilai selisih).  Pengambilan keputusan di tolak atau diterima suatu investasi apabila besarnya IRR    lebih besar daripada tingkat bunga dan sebaliknya.
Keterangan:
IRR       =  Internal rate of return
rk        =  tingkat bunga yg kecil/rendah
rb        =   tingkat bunga yang besar/tinggi
NPVrk  =   net present value pada tingkat bunga yang kecil
PV rk    =  present value of proceeds pada tingkat bunga yang kecil   
PV rb    =  present value of proceeds pada tingkat bunga yang besar


5.6       Hubungan antara NPV, PI dan IRR
Dari ke lima metode penilaian investasi ternyata metode yang cukup baik digunakan adalah NPV, PI dan IRR. Karena ketiga metode tersebut memperhatikan nilai waktu uang  (PV) dari aliran kas keluar  (cash outlays) dan aliran kas masuk (proceeds).
Ketiga metode tersebut memiliki hubungan yang selaras artinya suatu usulan proyek investasi layak dilaksanakan jika dinilai dengan metode NPV maka layak pula dinilai dengan metode PI dan IRR.  


5.7       Contoh Soal
Perusahaan A&S merencanakan sebuah proyek investasi yang membutuhkan dana investasi Rp. 500.000.000. Investasi tersebut diperkirakan mempunyai Umur Ekonomis 5 th dengan nilai residu Rp. 100.000.000. Perusahaan membayar bunga 20%. penyusutan menggunakan metode garis lurus. EAT selama UE sbb:
Thn      1 = Rp. 80.500.000
            2 = Rp. 84.700.000
            3 = Rp. 88.900.000
            4 = Rp. 105.700.000
            5 = Rp. 114.100.000
Apakah investasi yang dilakukan A&S akan dapat diterima atau ditolak berdasarkan metode Payback Period, PI, ARR dan NPV?

Jawab:
Depresiasi       = Rp. 500.000.000 – Rp. 100.000.000             = Rp. 80.000.000
                                    5 th

Tahun
EAT
Depresiasi
Proceed
Df (20%)
PV. Proceed
1
 Rp       80,500,000
 Rp     80,000,000
 Rp   160,500,000
 0, 833
 Rp     133,696,500
2
 Rp       84,700,000
 Rp     80,000,000
 Rp   164,700,000
 0, 694
 Rp     114,301,800
3
 Rp       88,900,000
 Rp     80,000,000
 Rp   168,900,000
 0, 578
 Rp        97,624,200
4
 Rp     105,700,000
 Rp     80,000,000
 Rp   185,700,000
 0, 482
 Rp        89,507,400
5
 Rp     114,100,000
 Rp     80,000,000
 Rp   194,100,000
 0, 401
 Rp        77,834,100



 Rp   100,000,000
 0, 401
 Rp        40,100,000
 TOTAL PV 

 Rp     553,064,000
 INVESTASI 
 Rp   (500,000,000)
 NPV

 Rp        53,064,000



Payback Period
Investasi Awal
 Rp   500,000,000
Nilai Residu
 Rp (100,000,000)
 Rp   400,000,000
proceed 1
 Rp (160,500,000)
 Rp   239,500,000
proceed 2
 Rp (164,700,000)
 Rp     74,800,000


Rp        74,800,000
X 12
 Rp     168,900,000

= 5, 31
0,31 x 30 hari = 9 hari
Jadi, lamanya pengembalian modal yang di terima investor yaitu 2 tahun 5 bulan 9 hari.



Profitability Index
PV Proceed
PV Outlays
=
 Rp  553,064,000
 Rp  500,000,000

= 1 . 106    > 1 (Diterima)




ARR
EAT
x 100%
PV Outlays
 Rp   473,900,000
x 100%
 Rp   500,000,000

= 0, 947  = 94, 7 %  (ditolak)





NPV
= PV Proceed – PV Outlays
= Rp 553,064,000 – Rp. 500,000,000
= Rp. 53,064,000 (diterima)




Baca Selengkapnya ....

jam

Belajar SEO dan Blog support Online Shop Aksesoris Wanita - Original design by Bamz | Copyright of SHOLIHIN.

cursor chelsea fc

Chelsea FC