Rentabilitas, Solvabilitas dan Laporan Keuangan

Posted by Unknown Minggu, 24 November 2013 0 komentar


Rentabilitas, Solvabilitas dan Laporan Keuangan

Rentabilitas
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal  yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatuperusahaan  untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Hal ini sesungguhnya jarang terjadi kecuali perusahaan mengalami ke pailitan. Kemampuan operasi perusahaan dicerminkan dari aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan.


Laporan Keuangan

LAPORAN KEUANGAN 
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR tbk
PER 2009
.











A. Menghitung LIKUIDITAS PERUSAHAAN :

a. Current Ratio ( Rasio Lancar )
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki Current Ratio dapat di hitung dengan rumus :
Current Ratio :     AKTIVA LANCAR    X 100%

                             KEWAJIBAN LANCAR

                         :   15.048.184   x 100%   :   90,36491655%

                          16.652.684



b. Quick Ratio ( Rasio Cepat )
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.
Quick Ratio dapat di hitung dengan rumus yaitu :
Quick Ratio :  AKTIVA LANCAR - PERSEDIAAN    x 100%
                               KEWAJIBAN LANCAR

                      :  15.048.184 - 6.067.712  x 100%   : 53,92807549%

                              16.652.684


B. Menghitung SOLVABILITAS PERUSAHAAN :


a. Total Debt to Total Asset Ratio ( Rasio Hutang Total Aktiva )
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlahb seluruh aktiva di ketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang di belanjai oleh hutang. Rasio ini dapat di hitung dengan rumus yaitu :
Debt to total asset ratio(DR) =  Total hutang   x100%
                                                     Total aktiva
                                                 27.423.285 x 100%
                                                     40.832.133

                                                  :  67,161039566%
b. Total Debit to Equity Ratio ( Rasio Hutang terhadap Ekuitas )
Merupakan Perbandingan antara hutang - hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban.
Ratio ini dapat di hitung dengan rumus yaitu :
Debt to equity ratio (DER) = Total hutang  x 100%
                                                    Ekuitas

                                              = 27.423.285  x 100%  = 317,8806%
                                                   8.626.913 


C. Menghitung RENTABILITAS PERUSAHAAN :


a. Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor )
Merupakan perbandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan harga pkok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat di capai dari jumlah penjualan.
rasio ini dapat di hitung dengan rumus yaitu :  

Gross Profit Margin        : Laba Kotor x 100% 
                                               Penjualan 


                                          : 2.262.832 x 100%   =  25,3929551%
                                             8.911.259


b. Net Profit Margin ( Margin Laba Bersih )
Merupakan rasio yang di gunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu di bandingkan dengan volume penjualan.
rasio ini dapat di hitung dengan rumus :

Net Margin Ratio           : Laba Bersih x 100%
                                             Penjualan 

                                         :    110.441 x 100%
   =  1,2393%
                                             8.911.259


c. Rasio Laba Usaha Dengan Total Aktivitas : Laba Usaha  x 100%
                                                                            Total Aktiva

                                                                         :    110.441 x 100%  =  0,2704757%

                                                                            40.832.133


d. Perputaran Total Aktiva : Penjualan x 100%
                                            Total Aktiva

                                           : 8.911.259 x 100%
  = 21,8241329%
  

                                          40.832.133


SUMBER:
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Rentabilitas
  • http://www.scribd.com/doc/35335841/14/Rentabilitas
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Solvabilitas


Baca Selengkapnya ....

Menerapkan Budaya Membaca

Posted by Unknown Minggu, 03 November 2013 0 komentar

Menerapkan Budaya Membaca

Dengan membaca kita akan mendapat banyak pengetahuan yang tidak pernah di dapat sebelumnya. Selain itu membaca bias memperluas wawasan di berbagai aspek kehidupan, misalnya di dunia IPTEK. Dan bisa menambah kreatifitas, dan segala yang yang bermanfaat. Dengan kata lain, membaca membuat pencerahan bagi masyarakat suatu bangsa. Kita tahu bahwa negara kita  menduduki peringkat yang rendah dalam hal sumber daya manusia diantara Negara-negara lain.  Salah satu sebabnya adalah kebiasaan membaca yang belum membudaya pada masyarakat kita.  Belum terbiasa bagi masyarakat kita untuk mentradisikan membaca. 
Sekarang sudah zaman dimana fasilitas-fasilitas yang ada sudah canggih. Semuanya serba teknologi, semuanya serba praktis, dan semuanya serba otomatis. Tapi dibalik itu semua ada sisi negatif. Anak-anak lebih cepat mengerti teknologi di banding orang dewasa maupun orangtua. Dari situlah muncul golongan pembaca buku yang tidak aktif. Orang-orang lebih senang dengan teknologi yang otomatis, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orangtua, semua terlibat didalamnya. Tetapi teknologi tidak selamanya negatif adakalanya teknologi bisa positif tergantung penggunanya.
Dalam hal ini peran Orang tua sangat penting dalam memotivasi mereka dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan kegiatan membaca.seperti orang tua menyuruh anaknya membaca 1 hari minimal 30 menit. Karena pada saat itulah anak akan terbiasa membaca. Karena sudah terbiasa sejak dini untuk membaca.
Kedua Peran guru di sekolah adalah ujung tombak untuk menciptakan budaya baca dalam diri siswa. Banyak hal bisa dicoba dan diterapkan untuk menumbuhkan budaya tersebut. Seperti halnya mengajak peserta didik untuk membaca dan menelaah buku-buku yang menarik di perpustakaan. Atau dengan memberikan tugas yang sumbernya harus dicari di perpustakaan. Guru dan petugas perpustakaan sebaiknya juga mengajarkan peserta didik bagaimana menggunakan perpustakaan, mengenal, mencari, mengumpulkan, mengorganisasikan informasi, dan menyajikan presentasi yang dibutuhkan.
Ternyata demikian penting dan bermanfaat membaca itu. Seseorang yang gemar membaca berarti ia mengembangkan potensi intelektualnya dan memajukan bangsanya, langsung atau tidak langsung.
Jadi budayakanlah membaca.



Baca Selengkapnya ....

ANALISIS PERSAINGAN INDOMARET DAN ALFAMART

Posted by Unknown 9 komentar


ANALISIS PERSAINGAN INDOMARET DAN ALFAMART 
 
1.     INDOMARET 
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara, pada tahun 1988.
Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan “Perusahaan Waralaba 2003″ dari Presiden Megawati Soekarnoputri. Hingga Mei 2010 Indomaret mencapai 4261 gerai. Dari total itu 2.444 gerai adalah milik sendiri dan sisanya 1.817 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogjakarta, Bali, Lampung dan Medan. Di DKI Jakarta terdapat sekitar 488 gerai. Indomaret mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto “mudah dan hemat”. Lebih dari 3.500 jenis produk makanan dan non-makanan tersedia untuk memenuhi kebutuhan konsumen sehari-hari.
Pada awal tahun 2011, Indomaret mengubah logo baru, yaitu logo Indomaret di dalam kotak berwarna merah, biru dan kuning dari atasnya.

2. ALFAMART

Alfamart pertamakali didirikan oleh Djoko Sutanto pada tanggal 22 Februari 1989, yang pada mulanya beroperasi di Jln. Beringin jaya, Karawaci, Tanggerang – Banten. Pada bulan Desember 1989, PT. Sampoerna, Tbk memiliki hak aset perusahaan sebesar 70% dan PT. Sigmantara Alfindo sebesar 30%. Dengan visi dan misi nya “Belanja puas, harga pas” , PT.  Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (nama perusahan yang sekarang) telah berjalan selama 20 tahun. Pada saat ini Alfamart telah memiliki 21 kantor cabang yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, Sumatera & Sulawesi dengan lebih dari 6000 toko.


Alfamart merupakan salah satu perusahaan bisnis retail minimarket yang terkemuka di Indonesia. Dengan menyediakan berbagai kebutuhan rumahtangga sehari-hari dari mulai produk makanan, minuman, produk kecantikan, alat tulis, pulsa elektronik sampai ke alat sederhana rumah tangga (gayung, ember, keset kaki, sapu, dll). Harga yang dipatok pun sangat mudah dijangkau, sebagai target market utamanya adalah untuk konsumen kelas ekonomi rendah sampai ke kelas ekonomi menengah. Pelayanan yang ramah, produk yang berkualitas, harga yang murah, serta toko yang mudah dikunjungi karena memiliki cabang dibanyak tempat menjadi keunggulan Alfamart.

Sebenarmya Indomaret dan Alfamart sama-sama menggunakan Five Forces atau pendekatan Porter’s Five Forces Seperti :
a.       Indomaret :
  1.  Rivalry among existing competitors (Persaingan antara competitor yang sudah ada)
  2. Threat of New Entrant (Ancaman pendatang baru )
  3. Threat Subtitute Product and Service (Ancaman dari produk atau jasa pengganti)
  4.  Bargaining Power of Supplier (Daya tawar menawar pemasok) 
  5.  Bargaining Power of Buyers (Daya tawar menawar pembeli)
b.      Alfamart :
  1. Rivalry (Persaingan)
  2. Barriers To Entry (Hambatan masuk)
  3. Buyer Power (Kekuatan Pembeli)
  4. Supplier Power (Kekuatan Pemasok)
  5. Threat of Subtitutes Product (Ancaman Dari Produk/Jasa Pengganti)
Tetapi setiap perusahaan tersebut memiliki strateginya masing-masing untuk mencapai tujuannya sebagai perusahaan yang mempunyai daya saing dan mampu menjadi perusahaan yang terbaik.
dan juga setiap perusahaan indomaret & alfamart memiliki keunggulan dan kelemahan.
Sebagai contoh :
1.     INDOMARET
Keunggulan yang dimiliki Indomaret. Beberapa strategi pemasaran yang diterapkan Indomaret dalam jangka pendek anatara lain :
“Harga Heboh” yaitu promosi mingguan yang memberikan harga sangat murah untuk produk-produk kebutuhan sehari-hari
“Super Hemat” yaitu leaflet edisi 2 minggu yang mempromosikan produk-produk dengan harga hemat sebagai panduan untuk konsumen belanja hemat
“Promosi bulan ini” yaitu promosi bulanan atas produk tertentu dalam bentuk pemberian hadiah langsung atau potongan harga
Ancaman produk pengganti baru bagi Indomaret adalah seperti peritel tradisional, supermarket dan hypermarket yang menyedikan produk lebih lengkap dan relative harga lebih rendah. Seperti penyediaan kebutuhan sehari-hari yang tidak hanya barang sembako namun juga menyediakan sayur-sayuran, ikan segar dan bumbu dapur lainnya yang menjadi kebutuhan sehari-hari.

Strategi Generik Porter yang digunakan Indomaret
         1.  Overal Cost Leadership (Kepemimpinan Biaya overal)
Keunggulan biaya merupakan strategi yang paling jelas dari strategi generik. Dengan konsep ini, perusahaan bersiap menjadi produsen berbiaya rendah di dalam industrinya. Apabila perusahaan dapat mencapai dan mempertahankan keseluruhan keunggulan biaya, maka perusahaan akan menjadi perusahaan berkinerja tinggi di dalam industrinya asalkan perusahaan dapat menguasai harga pada rata-rata industri.
Strategi yang diterapkan Indomaret dengan menetapkan harga yang tepat dan bersifat tetap dan memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan pelanggan karena melihat kondisi konsumen yang membeli produk pada saat ini peka terhadap harga dikarenakan perekonomian Negara.

   2.  Diferensiasi (differentiation)
Dalam strategi diferensiasi, perusahaan berusaha menjadi unik dalam industrinya pada berbagai dimensi yang secara umum dihargai oleh pembeli. Cara melakukan diferensiasi berbeda untuk setiap Industri. Diferensiasi dapat didasarkan pada produk itu sendiri. Sistem penyerahan produk yang dipergunakan untuk menjualnya, pendekatan pemasaran, dan faktor lain. Perusahaan yang dapat mencapai dan mempertahankan diferensiasi akan menjadi perusahaan berkinerja tinggi dalam industrinya. Logika dari strategi diferensiasi mengharuskan perusaan memilih atribut untuk mendiferensiasikan diri secara berbeda dengan atribut pesaingnya.Untuk mempercepat pelayanan dan kenyamanan berbelanja dikasi, Indomaret menggunakan scanner barcode, pembayaran dengan Indomaret Card, Jack Card. 
  • Juga memanfaatkan T Cash memanfaatkan teknologi pembelian dan pembayaran digital menggunakan ponsel secara Tap N Go, fasilitas ini dapat dinikmati konsumen diseluruh gerai Indomaret dan 
  • Pesan Antar Ambil Indomaret (PAAI) sejalan dengan perkembangan dunia ritel  dan kebutuhan pelanggan, Indomaret terus melakukan inovasi baru dalam pengembangan produk dan jasa, antara lain: Pesan Antar Ambil Indomaret yang memungkinkan konsumen memesan produk yang tidak dipajang di toko (ice cream tart, ponsel, furniture, karangan bunga dan lain lain) dan diantar kerumah konsumen.

2.     ALFAMART
Alfamart memiliki beberapa pesaing dalam bisnis minimarket retail dari mulai yang terbesar sampai yang terkecil. Alfamart boleh dikatakan mampu dalam mengalahkan pesaing-pesaing lamanya yang telah lebih dahulu memasuki dunia bisnis ini (seperti Indomaret, dll). Dapat terlihat dari banyaknya jumlah cabang dan toko yang tersebar di beberapa Pulau di Indonesia. Selain itu, pesaing utama Alfamart adalah minimarket Indomaret, karena secara kasat mata persaingan antara kedua minimarket ini terlihat dari letak toko yang sering bersebelahan atau berdekatan jaraknya.
Alfamart berusaha menggunakan strategi competitive advantage dan differentiation advantage. Strategi competitive advantage nya adalah dengan menggunakan pendekatan keunggulan harga (cost advantage). Alfamart berusaha menjual produknya dengan harga yang lebih murah dan dengan kualitas yang sama baiknya atau bahkan lebih, karena jenis produk yang dipasarkan sama. Selain itu strategi competitive advantage yang lain yang dilakukan adalah dengan melakukan inovasi-inovasi baru dalam pelayanan yang diberikan. Inovasi yang diciptakan oleh Alfamart adalah dengan membuat program member bagi pelanggan setianya. Dengan program member ini pelanggan akan diberikan kartu anggota/member card yang akan digunakan pada saat pelanggan akan melakukan pembayaran.
Alfamart juga memberikan pelayanan yang baik kepada para pelanggannya, tempat yang nyaman dan bersih untuk berbelanja, dan harga barang yang murah. Namun selain itu, Alfamart juga berusaha untuk membuka cabang di banyak tempat agar mudah ditemukan oleh pembeli. Hampir di setiap daerah jalan-jalan pemukiman sekitar 200m – 300m terdapat toko Alfamart. Target Market Alfamart adalah untuk kalangan rumahtangga, oleh sebab itu toko-toko Alfamart terdapat di kawasan pemukiman warga. Hal ini mempersulit pendatang baru utk masuk, karena melihat sempitnya celah/peluang untuk masuk. Dan strategi tersebut telah merubah sedikit kebiasaan/ mindset para pembeli yaitu jika mereka membutuhkan sesuatu hal untuk dibeli, mereka akan langsung datang ke Alfamart bukan ke warung, karena tokonya yang mudah dijangkau dari tempat tinggal mereka, barang-barang yang dijual lebih beragam, harga yang sama murahnya, serta toko yang bersih dan nyaman.
Fasilitas Alfamart yang diberikan adalah tempat duduk dengan meja kecil yang nyaman untuk 2 orang -5 orang, dilengkapi dengan saluran internet wi-fi yang gratis, tersedia makanan-makan ringan yang tepat untuk bersantai (hot dog, roti, kopi, teh, hot chocolate, minuman bersoda, dll) dimana pelanggan dapat melayani dirinya sendiri dengan membuat kopi yang sesuai dengan selera masing-masing sebagai contohnya. Ruangan yang nyaman dan ber-AC pun disediakan, namun bagi pelanggan yang suka untuk menikmati pemandangan luar, tempat ini pun tersedia.

Strategi Generik Porter yang di gunakan Alfamart
Perusahaan Alfamart menggunakan Strategi Fokus (Focus Strategy). Karena Alfamart sudah memiliki jumlah pelanggan yang berjumlah sangat besar sehingga perusahaan harus mampu melayani kepuasan serta permintaan pelanggannya. Apalagi Alfamart sudah hampir menjadi toko “wajib” yang harus ada disetiap kawasan pemukiman. Brand image yang telah melekat pada pemikiran pelanggan adalah Alfamart sebagai minimarket bukan sebagai convenience store seperti Seven Eleven, Indomaret Point, Circle K, dll. Sejauh ini Alfamart tidak melakukan perubahan/ penambahan model penjualannya. Alfamart tetap menjalankan seluruh fokus target market utamanya.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_lima_kekuatan_Porter
http://indomaret.co.id
http://www.bisnisdiary.com/10-keistimewaan-franchise-indomaret-yang-perlu-anda-ketahui.html
http://www.majalahfranchise.com/v2/newsflash/504-saingi-7-eleven-dan-lawson-indomaret-hadirkan-indomaret-point.html
http://katalogpromosi.com/pasar-swalayan/indomaret/katalog-belanja-dan-promosi-indomaret-periode-03-05-agustus-2012.php
http://analisisrerrykenichi.wordpress.com/2013/04/11/5-forces-analysis-porter-dan-generic-strategy-indomaret/



Baca Selengkapnya ....

jam

Belajar SEO dan Blog support Online Shop Aksesoris Wanita - Original design by Bamz | Copyright of SHOLIHIN.

cursor chelsea fc

Chelsea FC