TUGAS KELOMPOK M1 (RINGKASAN) - ETIKA PROFESI BISNIS, AKUNTANSI DAN AUDITING

Posted by Unknown Senin, 03 Oktober 2016 0 komentar

Anggota Kelompok 9:
1. M. Deny Amsah
2. Bela Septia
3. Sholihin


A. ETIKA PROFESI BISNIS

• Lingkungan Bisnis yang Mempengaruhi Etika

Etika pada dasarnya adalah standar atau moral yang menyangkut benar-salah, baik -buruk. Dalam kerangka konsep etika bisnis terdapat pengertian tentang etika perusahaan, etika kerja dan etika perorangan, yang menyangkut hubungan-hubungan sosial antara perusahaan, karyawan dan lingkungannya. Etika perusahaan menyangkut hubungan perusahaan dan karyawan sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya (misalnya dengan perusahaan lain atau masyarakat setempat), etika kerja terkait antara perusahaan dengan karyawannya, dan etika perorangan mengatur hubungan antar karyawan.
Perilaku etis yang telah berkembang dalam perusahaan menimbulkan situasi saling percaya antara perusahaan dan stakeholders, yang memungkinkan perusahaan meningkatkan keuntungan jangka panjang. Perilaku etis akan mencegah pelanggan, pegawai dan pemasok bertindak oportunis, serta tumbuhnya saling percaya.
Kebijakan perusahaan untuk memberikan perhatian serius pada etika perusahaan akan memberikan citra bahwa manajemen mendukung perilaku etis dalam perusahaan. Kebijakan perusahaan biasanya secara formal didokumentasikan dalam bentuk Kode Etik (Code of Conduct).   Di tengah iklim keterbukaan dan globalisasi yang membawa keragaman budaya, code of conduct memiliki peran yang semakin penting, sebagai buffer  dalam  interaksi intensif beragam ras, pemikiran, pendidikan dan agama.

Terdapat tiga faktor utama yang memungkinkan terciptanya iklim etika dalam perusahaan:
  • Terciptanya budaya perusahaan secara baik.
  • Terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya (trust-based organization).
  • Terbentuknya manajemen hubungan antar pegawai (employee relationship management).

Faktor yang mempengaruhi Perilaku Etika. Dua faktor utamanya, yaitu :
1. Perbedaan Budaya
2. Perilaku Organisasi

Ada beberapa factor lain yang mempengaruhi Perilaku etika bisnis, yaitu :
  • Physical; Kualitas air dan udara, keamanan
  • Moral; Kebutuhan akan kejujuran (fairness) dan keadilan (equity)
  • Bad Judgment; Kesalahan operasi, kompensasi eksekutif
  • Activist Shareholders; Shareholders etis, konsumen dan environmentalist
  • Economic; Kelemahan, tekanan untuk bertahan
  • Competition; Tekanan global
  • Financial Malfeasance; Berbagai skandal akuntansi dan keuangan
  • Governance Failures; Pengakuan thd arti penting good governance dan isu-isu etika
  • Accountability; Kebutuhan akan transparansi
  • Synergy; Publikasi, perubahan-perubahan yang berhasil
  • Institutional Reinforcement; Hukum/UU baru utk mereformasi praktik bisnis dan profesi

Ada 3 Jenis Masalah Yang Dihadapi Dalam Etika Yaitu:
  • Sistematik; mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
  • Korporasi; mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
  • Individu; mencakup individu tertentu dalam perusahaan, termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.

• Kesaling-Tergantungan Bisnis Dengan Masyarakat

Terdapat dua pandangan tanggung jawab sosial mengenai hubungan bisnis dgn masyarakat:
Pandangan klasik : tanggung jawab sosial adalah bahwa tanggung jawab sosial manajemen hanyalah memaksimalkan laba (profit oriented) Pada pandangan ini manajer mempunyai kewajiban menjalankan bisnis sesuai dengan kepentingan terbesar pemilik saham karena kepentingan pemilik saham adalah tujuan utama perusahaan.
Pandangan sosial ekonomi : bahwa tanggung jawab sosial manajemen bukan sekedar menghasilkan laba, tetapi juga mencakup melindungi dan meningkatkan kesejahteraan sosial

• Kepedulian Pelaku Bisnis Terhadap Etika

Perusahaan memiliki maksud dan tujuan bisnis yang sangat terkait erat dengan factor-faktor berikut :

  • Pemenuhan kebutuhan
  • Keuntungan usaha
  • Pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan
  • Mengatasi berbagai resiko
  • Tanggungjawab social

• Perkembangan Dalam Etika Bisnis

Etika bisnis menjadi fenomena global pada tahun 1990-an, etika bisnis telah menjadi fenomena global dan telah bersifat nasional, internasional dan global seperti bisnis itu sendiri. Etika bisnis telah hadir di Amerika Latin , ASIA, Eropa Timur dan kawasan dunia lainnya. Di Jepang yang aktif melakukan kajian etika bisnis adalah institute of moralogy pada universitas Reitaku di Kashiwa-Shi. Di india etika bisnis dipraktekan oleh manajemen center of human values yang didirikan oleh dewan direksi dari indian institute of manajemen di Kalkutta tahun 1992. Di indonesia sendiri pada beberape perguruan tinggi terutama pada program pascasarjana telah diajarkan mata kuliah etika isnis. Selain itu bermunculan pula organisasi-organisasi yang melakukan pengkajian khusus tentang etika bisnis misalnya lembaga studi dan pengembangan etika usaha indonesia (LSPEU Indonesia) di Jakarta.


• Etika Bisnis Dan Akuntansi

Dalam menciptakan etika bisnis, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk memperhatikan hal sebagai berikut :

  • Pengendalian Diri
  • Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
  • Mempertahankan Jati Diri
  • Menciptakan Persaingan yang Sehat
  • Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan”
  • Menghindari Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
  • Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
  • Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan Pengusaha
  • Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
  • Memelihara Kesepakatan
  • Menuangkan ke dalam Hukum Positif

 B. ETIKA PROFESI AKUNTANSI

• Akuntansi sebagai profesi dan peran akuntan

Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial karena setiap pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi akuntansi. Keadaan ini menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi yang sangat dibutuhkan keberadaanya dalam lingkungan organisasi bisnis. 
Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar profesi akuntansi dapat digolongkan menjadi: 
1. Akuntan Publik 
2. Akuntan Intern 
3. Akuntan Pemerintah 
4. Akuntan Pendidik 

• Ekspektasi Publik

Masyarakat umumnya mempersepsikan akuntan sebagai orang yang profesional dibidang akuntansi. Ini berarti bahwa mereka mempunyai sesuatu kepandaian yang lebih dibidang ini dibandingkan dengan orang awam sehingga masyarakat pun berharap bahwa para akuntan mematuhi standar dan tata nilai yang berlaku dilingkungan profesi akuntan, sehingga masyarakat dapat mengandalkan kepercayaannya terhadap pekerjaan yang diberikan. Dalam hal seorang akuntan dipekerjakan oleh sebuah organisasi atau KAP, tidak akan ada undang-undang atau kontrak tanggung jawab terhadap pemilik perusahaan atau publik. 

• Nilai – Nilai Etika Vs Teknik Akuntansi Auditing
  • Integritas
  • Kerjasama
  • Inovasi
  • Simplisitas    
Sedangkan Teknik akuntansi (akuntansi technique) adalah aturan aturan khusus yang diturunkan dari prinsip prinsip akuntan yang menerangkan transaksi transaksi dan kejadian kejadian tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi tersebut.

• Perilaku Etika dalam Pemberian Jasa Akuntan publik

Setiap akuntan publik sebagai bagian anggota Institut Akuntan Publik Indonesia maupun staff profesional (baik yang anggota IAPI maupun yang bukan anggota IAPI) yang bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP) harus menerapkan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik atau sekarang disebut sebagai Kode Etik Profesi Akuntan Publik dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemberi jasa. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya.

• Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:
(1) Prinsip Etika
(2) Aturan Etika
(3) Interpretasi Aturan Etika


C.  ETIKA PROFESI AUDITING

• Kepercayaan Publik

Etika dalam auditing adalah suatu prinsip untuk melakukan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi. Profesi akuntan memegang peranan yang penting dimasyarakat, sehingga menimbulkan ketergantungan dalam hal tanggung-jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan Publik merupakan kepentingan masyarkat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara.

• Tanggung Jawab Auditor kepada Publik

Profesi akuntan memegang peranan yang penting dimasyarakat, sehingga menimbulkan ketergantungan dalam hal tanggung-jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Dalam kode etik diungkapkan, akuntan tidak hanya memiliki tanggung jawab terhadap klien yang membayarnya saja, akan tetapi memiliki tanggung jawab juga terhadap publik. Kepentingan publik adalah kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani secara keseluruhan. Publik akan mengharapkan akuntan untuk memenuhi tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya serta sesuai dengan kode etik professional AKDA.

• Tanggung Jawab Dasar Auditor

Di dalam kode etik profesional AKDA, ada 3 karakteristik dan hal-hal yang ditekankan untuk dipertanggungjawabkan oleh auditor kepada publik.

  • Auditor harus memposisikan diri untuk independen, berintegritas, dan obyektif
  • Auditor harus memiliki keahlian teknik dalam profesinya
  • Auditor harus melayani klien dengan profesional dan konsisten dengan tanggung jawab mereka kepada publik.

• Independensi Auditor

Independensi dalam arti sempit adalah bebas, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam menyatakan hasil pendapatnya.
Sikap mental independen sama pentingnya dengan keahlian dalam bidang praktek akuntansi dan prosedur audit yang harus dimiliki oleh setiap auditor. Auditor harus independen dari setiap kewajiban atau independen dari pemilikan kepentingan dalam perusahaan yang diauditnya..

• Regulator Mengenai Independensi Akuntan Publik

Ada beberapa ketentuan-ketentuan yang telah dikeluarkan oleh Bapepam antara lain adalah Peraturan Nomor: VIII.A.2/Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-20/PM/2002 tentang Independensi Akuntan yang Memberikan Jasa Audit Di Pasar Modal. Ketentuan tersebut memuat hal-hal sebagai berikut:

Jangka waktu Periode Penugasan Profesional.
  • Periode Penugasan Profesional dimulai sejak dimulainya pekerjaan lapangan atau penandatanganan penugasan, mana yang lebih dahulu.
  • Periode Penugasan Profesional berakhir pada saat tanggal laporan Akuntan atau pemberitahuan secara tertulis oleh Akuntan atau klien kepada Bapepam bahwa penugasan telah selesai, mana yang lebih dahulu.

SUMBER: 
https://thisisdanawriting.wordpress.com/2015/10/11/perilaku-etika-dalam-bisnis/
https://enomutzz.wordpress.com/2011/11/27/perilaku-etika-dalam-profesi-akuntansi/
https://astridpurnamasary.wordpress.com/2015/12/15/bab-5-etika-dalam-auditing/


Baca Selengkapnya ....

Tips Memilih Laptop Yang Baik Untuk Game

Posted by Unknown Kamis, 09 Juni 2016 0 komentar

Seiring dengan berkembangnya teknologi khususnya di bidang elektronik, masyarakat saat ini mulai beralih dari menggunakan desktop PC ke penggunaan laptop sebagai komputer pribadi untuk keperluan sehari-hari. Bahkan, untuk bermain game, tidak jarang pula muncul anggapan bahwa laptop ternyata lebih nyaman digunakan daripada desktop PC.
Memilih laptop yang baik untuk game memang tidak sembarangan, tujuan penulisan  ini untuk memberikan sedikit informasi kepada pembaca untuk memilih laptop yang bagus untuk bermain game agar tidak menyesal setelah membelinya. Meski begitu, kebanyakan orang justru memilih laptop karena mudah dibawa ke mana-mana sehingga dapat bermain game di mana saja tanpa harus berdiam diri di dalam kamar. Namun, perlu Anda ketahui bahwa memilih laptop yang tepat untuk gaming memang butuh banyak pertimbangan. Tidak semua laptop dengan spec-spec tertentu mampu memainkan game dengan lancar, karena pada dasarnya laptop membutuhkan spec yang seimbang untuk menghasilkan performa yang baik dalam memainkan sebuah game.
Berikut beberapa tips penting yang patut Anda ketahui sebelum memilih laptop untuk gaming:

1.      Processor ( AMD dan INTEL)
Processor menjadi bagian yang paling penting dalam sebuah laptop, karena bagian ini merupakan otak dari laptop itu sendiri. Dalam memilih gaming laptop berdasarkan processornya, ada beberapa aspek yang perlu Anda cermati: tinggi clock speed dalam satuan GHz (Giga Hertz), jumlah inti otak (core), sistem hyper threading, dan besar cache.
Laptop dengan processor minimal Intel i5 atau AMD A6 Quad Core berkekuatan di atas 2 GHz dan memiliki cache di atas 2 MB patut dipertimbangkan sebagai spec yang layak untuk dapat memainkan game tersebut dengan lancar.

2.      Video Graphic Adapter (VGA)
Komponen ini sangat penting dalam menunjang kemampuan grafis sebuah gaming laptop. Semakin besar memori yang terdapat pada VGA, semakin dapat menunjang kemampuan grafis laptop Anda. Namun, perlu Anda ingat bahwa besarnya memori pada VGA bukan menjadi jaminan utama kelancaran sebuah game. Chipset yang tertanam di dalamnya jauh lebih penting dari besar memori yang dimiliki.
Saat ini, terdapat 2 jenis produsen chipset VGA yang beredar di pasaran, NVidia GeForce dan ATI Radeon
Pastikan juga Anda tidak memilih laptop dengan VGA onboard (misal: Intel GMA) jika ingin menggunakannya untuk bermain game. Hal ini dikarenakan VGA onboard tidak akan mampu menjalankan game dengan mulus.

3.      Random Access Memory (RAM)
RAM berfungsi untuk menyimpan data sementara pada saat laptop Anda sedang digunakan. Semakin besar kapasitas RAM, semakin bagus kinerjanya. Untuk gaming laptop saat ini, usahakan untuk memilih RAM dengan kapasitas minimal 2 GB dengan tipe DDR 3 dan lebar bandwith minimal 12800 (dapat membaca data hingga 12800 Mb per detik) dan apabila ingin lebih lancar maka lakukan tambah RAM menjadi 4 GB.

4.      Hard Drive
Komponen ini berguna untuk menyimpan data secara permanen. Logikanya, semakin besar kapasitasnya, semakin bagus kinerjanya. Selain itu, hard drive juga berfungsi untuk menentukan kecepatan transfer data dan membaca berbagai driver dalam sebuah gaming laptop.
pilihlah gaming laptop dengan kapasitas hard drive minimal 320 GB dan nilai Rotation Per Minute (RPM) minimal 5400 RPM. Selain itu, beberapa hard drive bertipe SSD (Solid State Drive) juga memiliki kinerja hingga 2 kali lebih cepat daripada HD biasa, yang tentunya dapat mempercepat transfer rate dan memperlancar game.

Sekian tips memilih laptop untuk gaming.







Baca Selengkapnya ....

Hal hal yang harus diperhatikan dalam Membuat sebuah CV (Curriculum Vitae ) yang baik dan benar

Posted by Unknown 0 komentar

Setelah sesorang mahasiswa lulus dari S1,S2, bahkan S3 masih banyak banyak beberapa diantara mereka masih belum mengerti tentang membuat CV yang baik dan benar sehingga CV yang mereka buat tidak membuat daya tarik perusahan untuk memanggilnya interview atau wawancara karena kemungkinan kesalahan dalam CV yang mereka buat, oleh karena saya memberikan tips cara membuat CV agar perusahaan tertarik dan mendapat perhatiakan terhadap CV tersebut.

Hal pertama adalah :
Tujuan membuat CV, kebanyakan dari kita adalah untuk syarat dalam melamar pekerjaan, sebenarnya tidak ada yang salah dari pernyata tersebut, tetapi perusahaan ingin meliat bagaiaman si pelamar kerja menuliskan hal-hal yang dapat mereka jual (keterampilan/skill) yang mereka miliki dan pengalaman yang pernah mereka dapat sebelumnya, semuanya dapat diketahui dengan meliat CV mereka.

Hal selanjutnya adalah :
Kreatif, Jelas, Sederhana dan Efektif
Ingatlah tujuan membuat CV adalah agar kita dipanggil untuk wawancara atau seleksi. Jadi gunakan kreativitas anda untuk mendapatkan perhatian atau ketertarikan perusahaan atas Cv terseut. Buatlah diri anda menonjol dan diingat dengan impresi positif oleh bagian HRD-nya. 
Gunakanlah kreativitas Anda untuk memberi impresi positif sekaligus membuat Anda menjadi berbeda diantara ratusan atau ribuan pelamar lainnya dan mendorong HRD atau user bernafsu untuk segera bertemu dengan Anda.
Kebanyakan para staf seleksi maupun user tidak punya banyak waktu untuk membaca CV. Jadi kalau Anda membuatnya secara jelas, ringkas dan sederhana itu akan memudahkan mereka sekaligus menguntungkan Anda karena mereka bisa mendapatkan gambaran diri Anda secara lebih lengkap.
Sehingga terciptalah CV yang baik dan benar  dapat diliat dari Format bakunya mungkin tidak ada, tetapi yang jelas CV yang baik dan baner haruslah menarik perhatian, menimbulkan impresi yang bagus, menunjukkan pengalaman dan keterampilan yang relevan. Oleh karenanya Anda harus lakukan segala upaya untuk menimbulkan hal tersebut diatas.

Jangan lupa luangkan waktu untuk mengecek ejaan. CV yang anda buat harus 100 % bebas kesalahan eja. Ingat CV merepresentasikan diri Anda jangan, sampai timbul impresi yang kurang baik tentang diri anda hanya karena masalah ketelitian atau kerapian. Hal ini sepele seperti ini sangat merugikan.


Baca Selengkapnya ....

REPORTED SPEECH

Posted by Unknown Rabu, 18 Mei 2016 0 komentar
Reported speech is how we represent the speech of other people or what we ourselves say. There are two main types of reported speech: direct speech and indirect speech.
Direct speech repeats the exact words the person used, or how we remember their words:
Barbara said, “I didn’t realise it was midnight.”
In indirect speech, the original speaker’s words are changed.
Barbara said she hadn’t realised it was midnight.
In this example, I becomes she and the verb tense reflects the fact that time has passed since the words were spoken: didn’t realise becomeshadn’t realised.
Indirect speech focuses more on the content of what someone said rather than their exact words:
“I’m sorry,” said Mark. (direct)
Mark apologised. (indirect: report of a speech act)
In a similar way, we can report what people wrote or thought:
‘I will love you forever,’ he wrote, and then posted the note through Alice’s door. (direct report of what someone wrote)
He wrote that he would love her forever, and then posted the note through Alice’s door. (indirect report of what someone wrote)
I need a new direction in life, she thought. (direct report of someone’s thoughts)
She thought that she needed a new direction in life. (indirect report of someone’s thoughts)

Reported speech: reporting and reported clauses
Speech reports consist of two parts: the reporting clause and the reported clause. The reporting clause includes a verb such as say, tell, ask, reply, shout, usually in the past simple, and the reported clause includes what the original speaker said.
reporting clause
reported clause
William said,
“I need your help.”
Then a man shouted,
“Get out of there, fast!”
The postman said
he had a package for us.
Clarissa told me
she’s thinking of moving to Canada.

Reported speech: punctuation
Direct speech
In direct speech we usually put a comma between the reporting clause and the reported clause. The words of the original speaker are enclosed in inverted commas, either single (‘…’) or double (“…”). If the reported clause comes first, we put the comma inside the inverted commas:
I couldn’t sleep last night, he said.
Rita said, I don’t need you any more.
If the direct speech is a question or exclamation, we use a question mark or exclamation mark, not a comma:
‘Is there a reason for this?’ she asked.
“I hate you!” he shouted.
We sometimes use a colon (:) between the reporting clause and the reported clause when the reporting clause is first:
The officer replied: ‘It is not possible to see the General. He’s busy.’

Indirect speech
Warning:
In indirect speech it is more common for the reporting clause to come first. When the reporting clause is first, we don’t put a comma between the reporting clause and the reported clause. When the reporting clause comes after the reported clause, we use a comma to separate the two parts:
She told me they had left her without any money.
Not: She told me, they had left her without any money.
Nobody had gone in or out during the previous hour, he informed us.
Warning:
We don’t use question marks or exclamation marks in indirect reports of questions and exclamations:
He asked me why I was so upset.
Not: He asked me why I was so upset?

Reported speech: reporting verbs

Say and tell

We can use say and tell to report statements in direct speech, but say is more common. We don’t always mention the person being spoken to withsay, but if we do mention them, we use a prepositional phrase with to (to me, to Lorna):
‘I’ll give you a ring tomorrow,’ she said.
‘Try to stay calm,’ she said to us in a low voice.
Not: ‘Try to stay calm,’ she said us in a low voice.
With tell, we always mention the person being spoken to; we use an indirect object (underlined):
‘Enjoy yourselves,’ he told them.
Not: ‘Enjoy yourselves,’ he told.
In indirect speech, say and tell are both common as reporting verbs. We don’t use an indirect object with say, but we always use an indirect object (underlined) with tell:
He said he was moving to New Zealand.
Not: He said me he was moving to New Zealand.
He told me he was moving to New Zealand.
Not: He told he was moving to New Zealand.
We use say, but not tell, to report questions:
‘Are you going now?’ she said.
Not: ‘Are you going now?’ she told me.
We use say, not tell, to report greetings, congratulations and other wishes:
‘Happy birthday!’ she said.
Not: Happy birthday!’ she told me.
Everyone said good luck to me as I went into the interview.
Not: Everyone told me good luck 

Other reporting verbs
add
comment
explain
offer
state
admit
complain
hint
order
suggest
advise
confess
inform
point out
threaten
agree
confirm
insist
promise
warn
announce
continue
interrupt
protest
wonder
answer
cry (= shout)
maintain
repeat
ask
demand
note
reply
claim
enquire
observe
shout
The reporting verbs in this list are more common in indirect reports, in both speaking and writing:
Simon admitted that he had forgotten to email Andrea.
Louis always maintains that there is royal blood in his family.
The builder pointed out that the roof was in very poor condition.
Most of the verbs in the list are used in direct speech reports in written texts such as novels and newspaper reports. In ordinary conversation, we don’t use them in direct speech. The reporting clause usually comes second, but can sometimes come first:
‘Who is that person?’ she asked.
‘It was my fault,’ he confessed.

‘There is no cause for alarm,’ the Minister insisted.





Source: http://dictionary.cambridge.org/grammar/british-grammar/reported-speech

Baca Selengkapnya ....

ELLIPTICAL SENTENCES

Posted by Unknown Jumat, 13 Mei 2016 0 komentar
ELLIPTICAL SENTENCES
Ellipsis means leaving something out. Elliptical sentence is a shorter form of sentence which some words have been omitted, but it retains the same meaning. It is used so that we can avoid unnecessary repeated words.

The sentence this ellipsis can be formed if: 
* the second sentence has the same sentence. (Elements of a sentence; Subject, Predicate, Object/Complement)
* Second sentence using the tenses of the same, with the same predicate pattern. When his tensis the same, but the pattern of his different predicates, the second sentence can not be simplified with a pattern of ellipsis.

here are 3 forms of the phrase ellipsis:
1. Positive Elliptics
2. Negative Elliptics
3. Opposite Elliptics

1. POSITIVE ELLIPTICS (too and so)
Too and so (=) is used if the second sentence positive.
shaped The pattern of his sentence:

Or

example:

I am an artist. Maya is an artist
– I am an artist and Maya is too
– I am an artist and so is Maya

I like tea. Ronaldo likes
tea. 
– I like tea and Ronaldo does too.
– I like tea and so does Ronaldo.

Dora went to London. Emon
went to London. 
– Dora Emon went to London and did
too. 
– Dora went to London and so did Emon

Rudi can speak Japanese. Susi can speak Japanese.
– Rudi can speak Japanese and Susi can
too. 
– Rudi can speak Japanese and so can Susi. 



2. NEGATIVE ELLIPTICS (either and "neither)
Either and" neither (= also do not) is used if the second sentence shaped negative
The pattern of his sentence: 
Or

example:

I am not an artist. Maya is not an
artist. 
– I am not an artist and Maya isn't
either. 
– I am not an artist and "neither is Maya.

I don't like tea. Ronaldo doesn't like tea
– I don't like tea and Ronaldo doesn't either.
– I don't like tea and "neither does Ronaldo.

Dora didn't go to London. Emon didn't go to London.
– Dora didn't go to London and Emon
didn't either. – Dora didn't go to London and "neither did Emon

Rudi cannot speak Japanese. Susi cannot speak Japanese.
– Rudi can't speak Japanese and Susi can't
either. 
– Rudi can't speak Japanese and "neither can Susi. 



3. OPPOSITE ELLIPTICS (but)
But (= but) is used if the second sentence contradicts.
The pattern of his sentence:

Or

example:

I am an artist. Maya is not an
artist. 
– I am an artist but Maya is not

I don't like tea. Ronaldo like
tea. 
– I don't like tea but Ronaldo does.

Dora went to London. Emon didn't go to London. 
– Dora went to London but Emon didn't 

Rudi cannot speak Japanese. Susi can speak Japanese.
– Rudi cannot speak Japanese but Susi can




source: 

Baca Selengkapnya ....

TELLING ABOUT MY PLANS

Posted by Unknown Jumat, 06 Mei 2016 0 komentar
People as a social being does not escape the desires that drive their bold things. wishes it could either be the ideals and purpose of life, but it is not uncommon to obstacles facing the us and dropping all the time all in sight. Table of achievement that we discussed this time is the time sequence and the events that have occurred in our lives, while planning to live more to the purpose, goals and expectations in the future. 
I was the second of five brothers who have diverse goals, to be a pilot, architect, doctor and want to make the computer but it's all just aspiration since childhood only. When I went to college with majors in accounting, then my focus in the Department of accounting. And then I want to be an auditor or working on the hood and working at the Ministry of finance and taxation 

The following plan my life ahead: 

1. Before I graduated from gunadarma I will  follow English tutoring in English in Kediri. Now that English already is mandatory for me to master it even entered the MEA. 

2. I attended the gunadarma with majoring in accounting, after graduation, then I will be looking for a job in the field of accounting, namely tax, banking or finance-related. 

3. After I received the call, I would not choose a company big or small because the main thing I want to be, its work experiences. 

4. After I accepted to work, I will seriously, because this is the first step to reaching success. 

5. After the time goes by, I will be saving some of my income, because I have ideals, namely wants to establish a minimart and want to also establish a home meal, but it takes a very large capital, but if we seek and pray everything will be answered. Aammiin 

6. When I already have a minimarket and restaurant, I will proceed to College Graduate, because I think it is very important that education and prepare me to be a businessman. 

7. The last one I will be looking for a life partner that has been specified by the Almighty God, and I will make a family that sakinah, mawadah, and warohmah. and have a good descent and can appease his parents. Aammin 


the following plan my life, should I accomplish by way of trying, 
and pray. " Anyone who seriously it will be successful "



Baca Selengkapnya ....

jam

Belajar SEO dan Blog support Online Shop Aksesoris Wanita - Original design by Bamz | Copyright of SHOLIHIN.

cursor chelsea fc

Chelsea FC