Surabi Hijau atau Surabi Kuntilanak Khas Rengasdengklok, Karawang
Minggu, 29 Juni 2014
0
komentar
Surabi Hijau atau Surabi Kuntilanak Khas Rengasdengklok,
Karawang
Ketika berkunjung ke Karawang, jangan lupa makanan khas kota
bersejarah ini: surabi hijau yang populer disebut surabi kuntilanak. Ya, bila
jarang bertandang ke Karawang, mungkin tak akan kenal kesohorannya.
Padahal, bagi orang yang berada di area yang berbatasan
dengan Karawang seperti Bekasi, Subang dan Purwakarta sudah akrab dengan surabi
hijau milik M. Kasim ini. Bahkan, artis di negeri kita dan pelancong luar
negeri pun kerap mencicipinya.
Surabi ini tidak memiliki cabang. Hanya ada, dan
satu-satunya di Rengasdengklok. Sekali pun ada yang lain, namun citarasanya
boleh jadi berbeda. Mungkin inilah  yang menjadi penyebab surabi hijau khas
Rengas Dengklok ini menjadi pilihan wisatawan dan masyarakat sekitar.
Bahan baku surabi hijau diracik dari berbagai rempah-rempah,
yang pastinya tidak terdapat bahan kimia. Pembuatannya pun masih menggunakan
alat tradisional, menggunakan arang dan tungku. "Sebenarnya yang membuat
rasa surabi enak, adalah cara pembuatannya dan juga racikan bahannya,"
ujar Kasim, pemilik warung surabi.
Pengunjung warung surabi ini ternyata tak hanya kalangan
biasa. Tapi juga para artis dan pejabat bahkan, Serabi ini pun bahkan sempat
menjadi santapan presiden RI.
dan pelancong dari luar negri pun tak sedikit yang datang untuk mencicipinya. Awalnya, ada mahasiswa yang mengenalkan surabi ijo ini ke luar negri, salah satunya Inggris. "Saya sangat bangga, karena makanan ini bisa dinikmati orang banyak," kata  Kasim.
dan pelancong dari luar negri pun tak sedikit yang datang untuk mencicipinya. Awalnya, ada mahasiswa yang mengenalkan surabi ijo ini ke luar negri, salah satunya Inggris. "Saya sangat bangga, karena makanan ini bisa dinikmati orang banyak," kata  Kasim.
Kenapa disebut surabi kuntilanak? Asal-usulnya, jelas Kasim,
konon pada zaman dahulu warung ini dekat kuburan, makanya dinamakan surabi
kuntilanak. Dan dari dulu, warungnya tidak berubah walaupun surabi ini sudah
sangat tekenal. "Saya tidak mau mengubah apa pun yang saya buat dari nol banget," ujar Kasim.
Tersedia dalam Dua Rasa
Kerja kerasnya tidak sia-sia, akhirnya berbuah kemajuan
juga. Warungnya kian terkenal, dan banyak dikunjungi berbagai kalangan. Namun
begitu, Kasim enggan membuka cabang di mana pun. "Alasannya sederhana,
agar menjadi makanan khas Kabupaten Karawang," paparnya.
Surabi ini tersedia dalam dua rasa: original rasa gula jawa
dan rasa durian. Yang membedakan surabi ini dengan surabi lainnya, adalah bumbu
rahasianya yang sangat rahasia.
Triksnya tak hanya itu. Kasim juga masih menggunakan cara
lama. Ia menggunakan arang, sehingga rasanya tetap akan sama, dari dulu hingga
sekarang. Inovasi dilakukan, campurannya.
Untuk rasa
durian, rasa surabinya sama aja. Yang membedakan, hanyalah saus bumbunya saja.
Untuk surabi original, harga jualnya Rp.15.000 untuk 10 butir surabi. Untuk
sorabi durian, harganya Rp.20.000, lebih mahal Rp. 5.000. Membeli surabi hijau
ini, juga dapat dipesan melalui telepon. Mau tahu? Ini dia kontaknya (0267)
480776
Baca Selengkapnya ....